Kota Bekasi merupakan salah satu bagian dari wilayah Metropolitan Jabodetabek yang menunjukkan perkembangan infrastruktur signifikan. Di wilayah ini sudah dan sedang dibangun Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), Light Rail Transit (LRT), dan Kereta Cepat jakarta-Bandung (KCJB).
Bukan sembarang infrastruktur melainkan bagian dari 38 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya dipercepat. Kepala Dewan Transportasi Kota Bekasi (DTKB) Harun Al Rasyid mengatakan, dengan perkembangan yang demikian masif, Bekasi saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai penopang Jakarta, melainkan mitra sejajar.
"Gencarnya pembangunan berbagai proyek infrastruktur terutama di bidang transportasi akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi perkembangan kawasan dan akan mengubah wajah Kota Bekasi menjadi lebih baik pada masa yang akan datang," ujar Harun dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Rabu (24/02/2021).
Menurut Harun, kehadiran infrastruktur tersebut dapat mengurangi tingkat kemacetan yang setiap hari terjadi di jalan-jalan menuju Jakarta, sekaligus sebagai pendorong meningkatnya pergerakan ekonomi Kota Bekasi.
Para komuter yang bekerja di Jakarta maupun kawasan di sekitar Bekasi dimudahkan mobilitasnya dengan kehadiran sejumlah infrastruktur tersebut. Tak mengherankan jika tren pencarian rumah di Bekasi meroket 115,2 persen secara kuartalan (q on q) dan 265,6 persen secara tahunan (y on y).
Tren pencarian rumah ini berdasarkan hasil riset yang dilakukan portal properti Rumah.com selama tahun 2020. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh pengembang PT Adhi Commuter Properti (ACP) dengan menyediakan hunian teritegrasi dengan salah satu infrastruktur tersebut yakni LRT City Bekasi Eastern-Green dan LRT City Bekasi Green Avenue.
Selain LRT City, properti-properti yang dibangun pengembang lain pun ikut tumbuh. Bahkan kawasan industri baru pun bermunculan. Project Director LRT City Bekasi-Eastern Green Setya Aji Pramana menuturkan, hunian dan kawasan industri yang terintegrasi transportasi merupakan potensi investasi menjanjikan. "Waktu tunggu dan waktu tempuh menjadi lebih singkat dan itulah tren gaya hidup di kota-kota maju dunia yang mulai berkembang di Indonesia," kata Aji.
Para komuter akan mencari properti yang sesuai dengan gaya hidup dan menunjang kebutuhan serta aktivitas sehari-hari. Aji mengatakan, selain terintegrasi LRT, kedua proyek hunian ACP tersebut juga dekat dengan pintu keluar Tol Bekasi Timur, serta dilengkapi Bus Rapid Transit. Sebagai hunian, kedua proyek ini menawarkan sarana gaya hidup yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen sasaran, terutama ritel, pusat kebugaran, ruang kolaborasi bersama, serta ruang terbuka.
Project Director LRT City Bekasi-Green Avenue Indra Riyanto menambahkan, LRT City Bekasi dirancang untuk menjadi model hunian baru Kota Bekasi. ACP menawarkan unit-unit hunian di LRT City Bekasi Eastern Green mulai dari Rp 614 juta hingga Rp 1,1 miliar, sedangkan unit-unit di LRT City Green Avenue serentang Rp 442 juta hingga Rp 930 juta. "Konsumen bisa mendapatkan hunian di sini dengan bunga KPA 0 persen dari tiga bank yang kami tunjuk," tuntas Indra.