JAKARTA, 16 Februari 2022 – Pengembang properti terintegrasi dengan transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia, PT Adhi Commuter Properti Tbk, resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Selasa, 15 Februari 2022. Dengan demikian, Perseroan dapat segera mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ADCP.
Berdasarkan hasil bookbuilding, harga saham ADCP dalam penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) sebesar Rp130 per saham dengan jumlah saham yang dilepas sebanyak 2.222.222.200 saham atau setara 10% dari total modal ditempatkan dan disetor. Melalui penawaran perdana saham ini, Perseroan menargetkan memperoleh dana Rp288,8 miliar.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman, menjelaskan pernyataan efektif ini menunjukkan proses IPO perusahaan terus berlangsung, sehingga ditargetkan dapat melantai dibursa pada akhir bulan ini.
“Kami bersyukur tahapan demi tahapan proses IPO kami lalui. Kami memastikan saham IPO ADCP akan diminati investor seiring fundamental bisnis kami yang positif dengan potensi yang akan terus bertumbuh, mengingat konsep bisnis yang kami usung, yakni properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang menempel ke simpul-simpul transportasi publik khususnya kereta Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek,” ujar Rizkan dalam keterangan resminya, Rabu (16/2/2022).
Rizkan menambahkan perusahaan menyesuaikan jumlah saham yang dilepas dalam IPO nanti. Ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memaksimalkan potensi bisnis perusahaan ke depannya yang masih banyak ruang terus bertumbuh mengingat mayoritas properti ADCP masih tahap pengembangan. “Untuk saat ini, kami memutuskan melakukan penyesuaian saham yang dilepas, mengingat bisnis ADCP kedepannya akan semakin berkembang seiring beroperasinya LRT Jabodebek yang akan mendongkrak harga saham ADCP. Dengan demikian kami akan menjajaki skema pendanaan lainnya melalui aksi korporasi berikutnya seiring perkembangan bisnis ke depan,” tambah Rizkan.
Sejumlah strategi bisnis yang akan mengikuti antara lain membangun aliansi strategis dengan sejumlah investor serta mitra untuk berbagai proyek yang dijalankan dan direncanakan, serta menjajaki berbagai opsi pembiayaan proyek yang efektif dan efisien.
Sekretaris Perusahaan PT Adhi Commuter Properti (ADCP) Adi Sampurno mengatakan pihaknya optimistis bahwa rencana IPO ADCP di awal tahun ini akan menarik minat investor mengingat fundamental bisnis perusahaan yang berpotensi terus bertumbuh ditopang sejumlah faktor.
Faktor-faktor pendukung itu antara lain: LRT yang akan mulai beroperasi pada tahun ini, yang nantinya akan menambah nilai plus untuk proyek-proyek ADCP yang berkonsep TOD, yakni terintegrasi dengan stasiun LRT dilengkapi fasilitas pendukung gaya hidup kaum urban yang akan mempermudah mobilitasnya. ADCP juga akan mendapatkan dana segar melalui IPO yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan portofolio bisnis.
“Dengan memperoleh dana dari IPO, diharapkan dapat mempercepat proses penyelesaian proyek. Dengan demikian akan meningkatkan marketing sales perusahaan kedepannya yang tentunya akan menopang performa bisnis yang positif,” ujar Adi.
Selain itu, lanjutnya, dukungan kuat dari induk usaha, yakni Adhi Karya, juga turut menopang bisnis ADCP semakin kuat. Dukungan dari berbagai sisi, baik dari sisi keuangan melalui fasilitas pinjaman atau pendanaan, juga dari aspek-aspek lain seperti menjembatani kerja sama ADCP dengan berbagai pihak lain seperti dengan Telkom yang baru-baru ini dilakukan.
“Kami optimis faktor-faktor pendukung ini akan menopang performa kinerja ADCP terus bertumbuh positif. Inilah peluang bagi investor yang akan membeli saham IPO ADCP di harga yang masih murah. Seiring LRT yang segera beroperasi, lalu tuntasnya pembangunan berbagai proyek properti ADCP, ditambah lagi ADCP juga memiliki berbagai proyek recurring, maka terdapat potensi kenaikan harga saham ADCP ke depan,” ujar Adi.
I Wayan Gemuh Kertaraharja, Direktur CIMB Niaga Sekuritas mengatakan proses menuju IPO untuk ADCP terus berjalan, dan telah mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 15 Februari 2022. Dengan demikian ADCP mulai memasuki masa penawaran umum pada 16-21 Februari 2022, dilanjutkan penjatahan pada 21 Februari 2022, dan pencatatan perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 23 Februari 2022.
“Kami optimis, IPO ADCP berjalan lancar mengingat tahapan demi tahapan telah dilalui. Sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek, kami turut mengawal suksesnya IPO perusahaan pengusung konsep properti TOD ini,” ujar Wayan.
Bersamaan dengan IPO ini, ADCP mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP) sebanyak-banyaknya 2% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh. Program ini merupakan bentuk penghargaan atas pencapaian kinerja para pegawai.